4 Kesalahan Umum Pelamar Beasiswa Luar Negeri
Melanjutkan studi ke luar negeri dengan beasiswa merupakan cita-cita banyak orang. Dengan semakin banyaknya program beasiswa yang ada saat ini, mimpi ini pun tak lagi sekadar angan-angan. Namun, tak sedikit pelamar beasiswa yang terhambat dalam proses pendaftaran akibat kelalaian mereka sendiri. Apa saja sih kesalahan umum ini para pelamar beasiswa ini?
1. Lupa Mengikuti Tes TOEFL/IELTS
Hampir semua pihak penyelenggara beasiswa mewajibkan para pelamar untuk menyertakan sertifikat TOEFL atau IELTS sebagai bukti kemampuan bahasa Inggris kamu. Sayangnya, banyak pelamar yang lupa untuk mengikuti ujian kemampuan bahasa ini, sehingga terhambat dalam proses administrasi.
TOEFL dan IELTS tidak bisa dilakukan dalam waktu yang mepet. Tes ini memiliki kuota yang terbatas untuk setiap sesinya dan hanya ada sedikit instansi yang dapat menyelenggarakannya. Setidaknya butuh waktu 1 bulan untuk menunggu sertifikatnya selesai dicetak. Jika kamu berencana untuk melamar beasiswa tahun ini atau tahun depan, sebaiknya langsung ambil tes ini secepatnya!
2. Dokumen Tidak Lengkap
Dokumen-dokumen yang dibutuhkan sebagai persyaratan administrasi beasiswa studi luar negeri ini ada cukup banyak. Pastikan semuanya dokumennya lengkap dan masih berlaku. Berikut beberapa dokumen administrasi yang perlu disiapkan:
- Ijazah
- Transkrip Nilai
- Kartu Keluarga
- Akta Kelahiran
- KTP
Dokumen-dokumen di atas akan diminta oleh pihak penyelenggara beasiswa, kedutaan dan universitas terkait. Berkas-berkas ini akan diminta dalam bentuk hardcopy dan softcopy. Jadi, pastikan semua dokumen di atas lengkap dan jangan lupa di-scan, ya! Selain itu, dikarenakan dokumen-dokumen pada dasarnya berbahasa Indonesia, maka perlu diterjemahkan secara tersumpah.
3.Tidak Diterjemahkan Oleh Penerjemah Tersumpah
Selain kamu harus mempersiapkan lima dokumen di atas, kamu juga harus menerjemahkan semua dokumen tersebut ke Penerjemah Tersumpah. Berdasarkan survei Transletin, 78.32% pelamar beasiswa terhambat di proses administasi karena lupa menerjemahkan dokumen mereka.
Dokumen-dokumen ini tidak bisa diterjemahkan sembarangan, melainkan harus diterjemahkan oleh penerjemah tersumpah. Penerjemah tersumpah adalah penerjemah yang memiliki izin resmi untuk menerjemahkan dokumen-dokumen penting dan berkekuatan hukum.
Penerjemahan tersumpah ini juga tidak bisa dilakukan dalam waktu singkat. Banyak pelamar yang terlambat mengumpulkan persyaratan administrasi dan akhirnya gagal karena tidak memiliki waktu yang cukup untuk penerjemahan tersumpah dokumen mereka. Rata-rata penerjemahan tersumpah membutuhkan waktu 3 hingga 7 hari kerja, atau kamu harus menggunakan paket kilat untuk pengerjaan yang lebih cepat.
Jadi, apabila kamu berencana untuk melamar beasiswa di masa depan, alangkah lebih baik jika kamu menerjemahkan dokumen kamu di Transletin sekarang juga.
4. Penulisan Esai atau Motivation Letter yang Buruk
Penyelenggara beasiswa akan meminta pelamar untuk menulis esai dan motivation letter untuk dapat mengenal diri kamu lebih dalam. Akan tetapi, tulisan ini seringkali menjadi bumerang. Bisa jadi konten tulisan kamu baik, namun jika ditulis dalam struktur penulisan atau grammar yang buruk, hal ini malah bisa mengurangi poin kamu di mata tim penyeleksi.
Kami menyarankan agar kamu sebaiknya mempercayakan jasa penerjemah bahasa Inggris untuk menerjemahkan atau merapikan tulisan kamu untuk memastikan bahwa tulisan kamu sudah tersusun dengan sempurna.